Kamu...
Maafkan aku seandainya tiap bicara,
tiap tingkah dan laku, tiap keputusan, tiap buah fikiran,
tiap perasaan... tiada keserasian,
tiada kesejiwaan, tiada kesamaan...
Jangan biar hatimu pantas menerka,
memaksa akal untuk seia sekata memberi kata dua perihal diriku yang tampak
sangat berbeda dengan kehendakmu yang tidak putus bertali arus pada masa-masa
yang terjeda..
Saat ini, jika kau tanya apa yang
kurasa..
Aku akan tersenyum seraya berkata;
"Rasa itu rasa yang tiada
sempadan tafsir erti dan makna.."
Kamu...
Walaupun kelak kita tidak mampu
berdiri teguh,
Walaupun hanya dengan bersimpuh,
Aku benar-benar mahu kamu tahu...
Aku ingin bersamamu dalam jatuh
bangunku..dalam jaga lenaku..
Jangan pernah kau ragu..
Tulus,
-Muhammad Fakhrur Razi Bin Halid-
“Bukankah kami telah melapangkan
untukmu dadamu. Dan kami telah menghilangkan beban yang memberatkan punggungmu.
Dan kami tinggikan bagimu sebutan namamu, kerana sesungguhnya sesudah kesulitan
itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka
apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh urusan lain. Dan hanya kepada Rabb-MU-lah hendaknya kamu
berharap.”
(QS. Al-Insyirah : 1-8)
Bila Pemilik cinta itu telah
menetapkan di mana hatimu harus berlabuh,
Berlabuhlah sesuai kehendak-Nya,
Dan yang pasti....
Lakukanlah kerana Cinta sang Pemilik
CINTA akan sentiasa ada dan siap siaga pada setiap masa walau apa jua yang
melanda..
No comments:
Post a Comment